Minggu, 02 Desember 2012

Energi dari Bumi untuk Bumi...


Berkurangnya energi fosil dan timbulnya efek rumah kaca serta fenomena global warming memacu para peneliti untuk menemukan sumber energi alternatif. Diharapkan energi ini dapat menjadi energi yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber energi terbarukan ialah Biomassa. Biomassa mempunya potensi yang besar karena mempunyai jumlah yang melimpah di alam terutama di Indonesia.


Biomassa adalah suatu bahan berasal dari material organik yang dapat dijadikan sumber energi terbarukan. Sumber utama biomassa meliputi:
• limbah dan residu dari industri dan pertanian, contoh : limbah pabrik tebu (ampas tebu), buangan potongan kayu sisa dari industri kertas, dan residu dari tanaman yang masa tanamnya singkat seperti jerami dan sekam.
• Limbah dari peternakan
• Dari tanaman organik, contoh: tebu, jagung dan pohon-pohon dari perkebunan dan masih banyak lagi.

Biomassa dapat langsung dikonversi jadi bahan bakar, juga bisa dikonversi jadi biogas atau juga bisa dikonversi menjadi biofuel.

Negara kita yang kaya akan hutan, membuat para penjahat negara “saya sebut begitu” sering menggadaikan hati nuraninya demi kepentingan pribadi seperti melakukan penebangan hutan, pembukaan lahan dengan cara dibakar dan lain sebagainya. Hal ini berdampak kemarau yang panjang, sumber air menipis, penyerapan air berkurang, longsor, banjir dan masih banyak lagi tren bencana dewasa ini.

Dilihat dari sumber daya alam yang berlimpah dan lahan yang tak terbatas, banyak sekali investor lokal maupun asing yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia salah satunya di bidang Hutan Tanam Industri (HTI). Hal ini menyebabkan banyak sekali limbah (biomassa) yang belum tentu diolah se-efisien mungkin, bahkan bisa digunakan sebagai alternatif energi.

Salah satu cara untuk mengolah biomassa jadi lebih bernilai ialah melalui proses Torefaksi. Torefaksi ialah suatu proses pembakaran tanpa adanya udara (vakum) pada suhu 200 – 300 oC.

Keuntungan dari proses torefaksi ialah pembakaran bahan bakar lebih bersih dan asap yang dihasilkan mengandung kandungan asam yang rendah, membutuhkan suhu yang relatif rendah yang otomatis menghemat energi bumi dan menyumbang banyak energi bagi bumi, ketika hasil dari torefaksi disimpan maka biomassa hasil torefaksi tersebut tidak lagi mengandung banyak moisture,dan dapat memiliki nilai kalor yang lebih tinggi.

Berikut ialah contoh diagram alir proses torefaksi:


(sumber : Asabe Paper,Paper Number: 1110459)


Biomassa yang sudah melalui proses Torefaksi akan lebih mudah disimpan juga lebih mudah untuk dikonversi ke bentuk lain seperti dijadikan biofuel atau dibentuk menjadi bio-coal (batubara).

Hasil utama proses ini berupa padatan yang kering dan tahan air, mudah untuk dihancurkan sehingga bisa dibentuk menjadi pelet yang lebih padat,juga bisa menjadi bahan bakar yang lebih bernilai. 


Berikut contoh video Pabrik Torefaksi yang menghasilkan BioCoal dengan kapasitas 90.000 ton di Stramproy Green - Steenwijk, The Netherlands:

Berikut adalah produk yang terbentuk selama torefaksi biomassa :


(sumber : Bergman et al. 2005).



Dapat disimpulkan bahwa Torefaksi merupakan cara pengolahan energi alternatif yang sangat potensial untuk bumi ini.Efisiensikan hal yang disekeliling kita, jangan pernah memandang sebelah mata hal-hal yang tak berharga, mungkin dari hal – hal itu lah bumi ini terselamatkan.
Olah limbah jadi energi !!
Olah diri jadi lebih baik !!
Stop penebangan hutan !!
Stop global warming !!

Ditulis Oleh : Sarah Fiebrina Heraningsih

13 komentar:

  1. memang msh bnyk sumber energy alternatif yg blum tmanfaatkan,.memang skrg eranya renewable and suistainable energy,. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget,,semoga ke depannya bisa bner2 dimanfaatin.. :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. iyaaa.... Semangat untuk masa depan bumi kita.. :)

      Hapus
  3. dipakso komen :v
    go green b lah....hahaha
    mugo kedepannyo lebih bermanfaat n lbih maju teknologi buat energi alternatif...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Ayoo buat perubahan... :) Semangat...!!!

      Hapus
  4. aduh, rugi donk...
    buat gas, tpi butuh gas buatngasilin gasny...

    perhitungan Ekonominy gimana itu ibu...?
    karna setahu saya untuk pembuatan suatu plan, dibutuhkan dana yg boleh dibilang ga murah lo.

    mohon d perjelas lg....???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas pertanyaannya.
      Itu gas nya N2karena untuk proses Torefaksi butuh kondisi vakum. Jd ga blh ada udara yang masuk. Untuk itu diberi N2,karna N2 adalah gas inert sehingga dipake untuk menjaga kondisi di reaktor supaya tetap vakum.
      Klo perhitungan ekonomi nya dari segi bahan baku sudah murah dan banyak terdapat di alam.Instalasi peralatan juga mudah didapat dan tidak terlalu mahal. Mudah2an ke depannya bisa jadi solusi yang efisien dan ekonimis.

      Hapus
    2. masuk akal sih klw menggunakan gas N2 buat jadi suasana vakum d dalam. tpi klw yg sy lihat dari bagan yg ibu gambrkn diatas, untuk mendapatkn gas ibu membutuhkan panas, sedangkan panasnya ibu dptkn dr reaksi pembakaran udara + natural gas (yg berada disebelah reaktor).

      sy minta penjelasanny lg bu, seberapa besar sih ratio antara gas yg dibutuhkan untuk menghasikan panas reaksi dengan jumlah gas dihasilkan dr proses TOREFAKSI ini...?

      ini merupakan suatu ide yang bagus, tpi klw tdk efisien dalam penggunaan gas, itu sama saja mengubah gas menjadi gas...
      mohon diperhitungkn kemballi...

      Hapus
  5. Tetep aja, Minyak Bumi lah yang nomor satu..

    Gak ada bensin, mati gaya !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Gung... Tp Bensin itu ngasilin NOx nya jg besar,,ke depannya diharapkan bisa dikombinasikan dengan biofuel supaya emisi NOx nya bisa dikurangi,,,agar lebih Go Green n gak merusak bumi kita.. :)

      Hapus